Menkumham Republik Indonesia Sampaikan Pernyataan pada Sidang Majelis Umum WIPO

Menkumham Republik Indonesia Sampaikan Pernyataan pada Sidang Majelis Umum

WIPO

Jenewa – Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program kerja WIPO serta berkontribusi aktif dalam berbagai inisiatif global terkait kekayaan intelektual. Demikian disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Yasonna H. Laoly di
hadapan forum pada pembukaan sesi ke-65 Sidang Majelis Umum WIPO di Jenewa,
“Kami berharap kerja sama dengan WIPO ke depan dapat berjalan lancar, seperti pembentukan Indonesian Intellectual Property Academy, dan berbagai proyek lainnya yang sedang berjalan terkait industri kreatif, merek, desain, dan UKM,” lanjutnya.
Sebelumnya, pada 8 Juli 2024, Indonesia dan WIPO telah melakukan penandatanganan WIPO Treaty on Intellectual Property, Genetic Resources and Associated Traditional Knowledge (GRATK). Traktat ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, transparansi, dan kualitas sistem paten terkait sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang terkait dengan sumber
daya genetik. Selain itu, untuk mencegah paten diberikan secara keliru untuk penemuan yang
tidak baru atau tidak inovatif terkait dengan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional
yang terkait dengan sumber daya genetik. Yasonna menyatakan Indonesia akan mempercepat proses ratifikasi traktat sesuai dengan
prosedur internal. Ia berharap negara-negara lain juga akan segera melakukan ratifikasi, sehingga dapat tercapai persyaratan minimum 15 ratifikasi untuk berlakunya traktat tersebut. “Indonesia juga sedang dalam proses mendaftarkan Badan Riset dan Inovasi Nasional dalam hal ini Indonesian Culture Collection (InaCC) sebagai salah satu International Depositary Authority (IDA) berdasarkan Budapest Treaty on the International Recognition of the Deposit of Microorganisms for the Purposes of Patent Procedure. Inisiatif ini mencerminkan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan peran Indonesia dalam manajemen dan pemanfaatan sumber daya genetik global,” terang Yasonna.

Leave a reply